Kostatv.id – Perpisahan sekolah adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang. Baik murid maupun para guru merasakan campuran antara kebahagiaan dan kesedihan saat momen ini tiba.
Sebelum berpisah, terdapat begitu banyak kisah dan kenangan yang terukir selama masa-masa di bangku sekolah. Kenangan-kenangan ini akan terus diingat dan dihargai.
Tidak mengherankan jika banyak yang merasa sedih dan emosional saat menghadapi perpisahan sekolah. Untuk menyempurnakan momen ini, salah satu cara adalah dengan membaca atau berbagi puisi perpisahan sekolah.
Puisi perpisahan sekolah bukan hanya ungkapan, tetapi juga merupakan hadiah terakhir kepada para guru yang telah memberikan ilmu dan pedoman selama ini.
Maka, apa saja contoh puisi perpisahan sekolah yang dapat menyentuh hati dan penuh dengan nuansa haru?
1. Sajak untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta
Hadirmu laksana secercah cahaya
Yang memberikan sinar di dalam gulita
Adamu bagaikan tetesan embun pagi
Yang memberikan sejuk pada nurani
Bapak dan ibu guru
Adamu sungguh sangat berharga
Jasamu sungguh mulia
Ajarmu memberiku cahaya
Dari gelapnya kebodohan dunia
Bapak dan ibu guru
Engkau adalah pahlawan bagi hidupku
Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu
Namun jasamu akan selalu di hatiku
Terima kasih bapak dan ibu guru…
Baca: Rangkaian Puisi Senja: Ungkapan Romantis di Balik Kemegahan Alam
2. Puisi Cinta untuk Guru
Guruku,
Ketika kami datang engkau sambut dengan ketulusan
Saat pertama kali datang kami tidak mengerti
Apa yang sebenarnya kami cari
Namun cintamu membimbing kami
Menapaki langkah-langkah kecil titian ilmu
Tanganmu selalu siap mendekap kami
Ketika kami terjebak dalam rasa lelah dan sendu
Guruku,
Kini tiba saatnya kami pergi
Mengepakkan sayap yang telah engkau bimbing selama ini
Untuk menuntaskan janji kami
Meraih cita-cita di hari nanti
Guruku,
Cinta kami untukmu tidak akan pernah mati
Sekalipun kaki kami telah melangkah pergi.
3. Puisi Untuk Sekolahku
Puisi sederhana ini untukmu
Ku persembahkan untuk sekolahku
Tempat sederhana di mana aku belajar
Tempat di mana aku mengenal teman
Bermain berpacaran jatuh cinta belajar
Semuanya menjadi satu
Puisi ini kutulis saat pelajaran matematika
Berbekal otak sekarat
Ku coba rajut bait dengan baris
Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya
Tentang sepenggal cinta
Persahabatan
Jati diri dan masa muda
Jika kau sempat bacalah sajak ini
Di dalamnya penuh dengan bangkai bangkai kenangan
Kenangan yang dulunya hidup kini terbaring mati