Kostatv.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa Pramuka tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh satuan pendidikan meskipun tidak lagi diwajibkan.
Dalam penjelasannya, Kemendikbudristek menyatakan bahwa keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan Pramuka kini bersifat sukarela.
Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, setiap sekolah wajib menyediakan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka.
“Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum memperjelas bahwa Pramuka tetap wajib disediakan oleh sekolah, meskipun keikutsertaannya kini bersifat sukarela,” jelas Anindito.
Baca: Kemdikbudristek Belum Terima Usulan Stanford University Bangun Kampus di IKN
Kemendikbudristek menekankan bahwa tidak ada gagasan untuk meniadakan Pramuka, melainkan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 menguatkan aturan perundangan terkait pentingnya kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan.
“Meskipun demikian, keikutsertaan siswa dalam kegiatan Pramuka sekarang bersifat sukarela, sejalan dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 yang menyatakan Pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis,” ungkapnya.
Pendidikan Kepramukaan dalam Sistem Pendidikan Nasional tetap menjadi bagian dari Kurikulum 2013 dengan tiga model: Blok, Aktualisasi, dan Reguler. Kemendikbudristek akan memperjelas ketentuan teknis ekstrakurikuler Pramuka dalam Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka sebelum tahun ajaran baru.
Dengan semua pertimbangan tersebut, Kemendikbudristek menegaskan bahwa setiap sekolah tetap wajib menawarkan Pramuka sebagai salah satu ekstrakurikuler, menegaskan kembali pentingnya Pramuka dalam membentuk kepribadian siswa.
