Kostatv.id – Setelah merayakan Idul Fitri pada Rabu (10/4) kemarin, umat Muslim di Indonesia dan beberapa wilayah lainnya sekarang memasuki periode puasa Syawal. Puasa ini bersifat sunnah dan dapat dilakukan selama enam hari berturut-turut setelah Lebaran.
Puasa Syawal bisa dimulai dari 2 hingga 7 Syawal, yang berarti dari hari ini, Kamis 11 April 2024, hingga 16 April 2024. Namun, puasa Syawal juga dapat dilakukan secara terpisah atau tidak berturut-turut, sesuai dengan keyakinan masing-masing individu.
Selain mendapatkan pahala spiritual, puasa Syawal juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, menurut dr. Gaga Irawan Nugraha, SpGK, M.Gizi, seorang spesialis gizi klinis. Puasa Syawal bermanfaat terutama bagi mereka yang khawatir dengan dampak negatif dari makanan lebaran yang berat.
Baca: Omega 3 dan Peran Utamanya dalam Menjaga Kesehatan Tubuh
“Kalau bisa saya sarankan shaum sunnah, nyawalan (puasa 1 Syawal). Kenapa harus nyawalan? Untuk tadi agar tidak cepat naik kolesterol, tidak cepat naik berat badan gitu kan, gimana agar tidak kaget,” kata dr. Gaga.
Anjuran ini bertujuan untuk mencegah lonjakan kolesterol dan penambahan berat badan setelah periode makan berlimpah selama Lebaran. Sebagai alternatif, bagi yang tidak mampu menjalankan puasa Syawal, disarankan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.
Sebagai contoh, menambah porsi buah-buahan dalam makanan sehari-hari. Camilan khas Lebaran seperti nastar, putri salju, dan kastengel sebaiknya dihindari setelah dua hari sejak lebaran untuk menjaga keseimbangan pola makan.











