Kostatv.id – Kasus misterius meninggalnya Brigadir RAT, seorang anggota Polri, di sebuah rumah di Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Jakarta Selatan, masih menimbulkan banyak tanda tanya.
Meskipun kronologinya sudah terungkap, masih ada kejanggalan yang belum terpecahkan, terutama terkait alasan RAT berada di Jakarta sebelum mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Ada tiga versi berbeda tentang tujuan Brigadir RAT dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado datang ke Ibu Kota sebelum melakukan aksi bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan pistol. Salah satu versi menyebut RAT berkunjung ke rumah kerabatnya di wilayah tersebut.
Di rumah milik Indra Pratama, seorang pengusaha tambang, RAT ditemukan tewas dalam mobil Alphard hitam. Beberapa barang ditemukan di dalam tasnya, termasuk peluru, surat izin senjata, SIM, ponsel, mata uang asing, dan tisu magic.
“Dia (RAT) main atau berkunjung. Kurang lebih hampir seminggu, dia main tujuannya,” ujar Indra di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (28/4/2024).
Baca: Misteri Kehadiran Brigadir RAT di Jakarta: Penugasan atau Izin Cuti?
Namun, pernyataan Indra bertentangan dengan keterangan NH, istri mendiang RAT. NH menyebut bahwa suaminya berada di Jakarta atas penugasan sebagai Bantuan Operasi Kendali (BKO) untuk mengawal seorang pengusaha sejak dua tahun lalu, tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Polisi sendiri mengklaim bahwa RAT datang ke Jakarta dengan status cuti untuk mengunjungi kerabatnya. Namun, ketiga versi ini menimbulkan kebingungan, terutama karena perbedaan informasi antara pemilik rumah, keluarga, dan polisi.
Perbedaan keterangan ini menimbulkan spekulasi liar, bahkan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyatakan keheranannya terhadap pimpinan RAT yang tidak mengetahui bahwa anak buahnya bekerja sebagai pengawal pengusaha di Jakarta.
Meskipun kasus ini telah ditutup oleh polisi dengan alasan bunuh diri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka kemungkinan untuk kembali membuka kasus tersebut, termasuk untuk mengungkap motif di balik kematian RAT.
“Kami menyerahkan teknis penyelidikan lebih lanjut kepada jajaran polda dan polres yang menangani kasus ini,” ujarnya.