Kostatv.id – Dalam suasana serius persidangan sengketa Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), ada momen yang menyegarkan ketika Hakim Saldi menyindir peserta sidang yang terlambat hadir, mengganggu kelancaran proses persidangan.
Momen tersebut terjadi di tengah pembacaan pokok permohonan oleh kuasa hukum pemohon dalam perkara dengan nomor 78-01-04-34/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024, Alberthus. Suara seseorang yang meminta izin memasuki ruang sidang memotong pembicaraan, menyebabkan Hakim Saldi angkat bicara.
“Berikut Kuasa untuk nomor 78,” ujar Hakim Saldi, memulai pembicaraannya di sidang PHPU Pileg di Gedung MK, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/5/2024).
Dengan tegas, Hakim Saldi menanyakan identitas orang yang meminta izin tadi. Kuasa Hukum dari perkara nomor 117 mengakui keterlambatan dan meminta izin untuk masuk ke persidangan. Namun, Hakim Saldi memberi peringatan keras agar kejadian tersebut tidak terulang.
“Mohon izin Yang Mulia, Kuasa Hukum 117 Yang Mulia, mohon maaf terlambat Yang Mulia,” kata pengacara tersebut.
Baca: Rekapitulasi Pileg DPRD DKI Jakarta 2024: PKS Unggul, PDI-P Turun Drastis
“Ya, nanti nggak boleh lagi terlambat ya,” jawab Saldi dengan tegas.
Namun, tak lupa dengan sentuhan humor, Saldi menyindir bahwa peserta sidang yang terlambat hadir mungkin akan diberi hukuman push up.
“Ini kalau terlambat terus susah kita ini, nanti disetrap pakai apa, pakai push up,” ujarnya sambil tersenyum.
Setelah intermezzo tersebut, proses persidangan dilanjutkan dengan kuasa hukum dari perkara nomor 78 yang melanjutkan pembacaan permohonannya.
Dalam argumennya, dia mengklaim adanya perpindahan suara dari Caleg Golkar di DPRD Provinsi Papua Barat Daya, Dapil Papua Barat Daya VI ke Caleg Perindo, yang menjadi pokok perselisihan.
