KOSTATV.ID – JAKARTA – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi membantah terlibat dalam praktik judi online yang disebut dalam surat dakwaan kasus perlindungan situs ilegal. Budi menegaskan aktivitas tersebut sudah terjadi sebelum dirinya menjabat.
“Pelakunya itu sudah melakukan itu jauh sebelum saya menjadi Menkominfo. Dari dakwaan itu kan terlihat praktik itu sudah berlangsung,” ujar Budi dalam siniar Gaspol! Kompas.com, dikutip Jumat (23/5/2025).
Budi mengaku sejak awal menjabat sebagai Menkominfo, dirinya telah menerima banyak peringatan soal keberadaan aparatur sipil negara (ASN) yang diduga terlibat atau melindungi situs judi daring di lingkungan kementerian.
“Ketika saya menjadi Menkominfo, banyak pihak sudah beritahu saya, ‘jangan percaya ini, ini, di Komdigi, karena mereka pemain, pelindung judi online,’” ujarnya.
Baca: Sidang Perdana Kasus Judi Online Seret Nama Mantan Menkominfo Budi Arie
Menteri yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM itu juga menyebut dirinya mendapat informasi soal gaya hidup mewah sejumlah pejabat di Kominfo yang tidak sejalan dengan pendapatan sebagai PNS.
“Saya udah di-aware oleh beberapa teman, gaya hidupnya tiap bulan bisa ke luar negeri, ganti-ganti mobil mewah. Enggak wajar untuk ukuran pegawai eselon III atau IV,” ucapnya.
Nama Budi Arie disebut dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Mei 2025.
Dalam dakwaan, Budi disebut menerima 50 persen komisi dari praktik perlindungan situs judi online agar tidak diblokir oleh kementerian. Adapun dua terdakwa lainnya, Adhi Kismanto dan Zulkarnaen Apriliantony, disebut mendapat bagian masing-masing 20 persen dan 30 persen.
