Peristiwa

Tragedi Banjir dan Longsor Sulsel: 9 Korban Tewas!

×

Tragedi Banjir dan Longsor Sulsel: 9 Korban Tewas!

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Banjir dan longsor melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan pada Jumat dini hari (3/5/2024), menelan korban jiwa sebanyak 9 orang. Bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh hujan deras itu mengakibatkan rumah-rumah warga hanyut dan mengganggu akses lalu lintas di sejumlah wilayah.

Dari tujuh kabupaten yang terdampak, Luwu menjadi salah satu yang paling parah dengan 7 warga tewas tertimbun longsor di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong. Korban yang didominasi oleh warga lanjut usia menjadi korban jiwa dari bencana tersebut.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Selatan, Amson Padolo, longsor terjadi karena tanah di lereng gunung yang labil akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Latimojong. “Sementara itu, banjir merendam 13 kecamatan di Luwu, memaksa sekitar 1.200 warga untuk mengungsi,” ungkapnya.

Di Sidrap, satu warga tewas terseret arus banjir di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase. Banjir juga merendam 11 kecamatan di Sidrap, menyebabkan 497 rumah warga hanyut dan sejumlah fasilitas umum rusak.

Kondisi serupa terjadi di Enrekang, di mana longsor menutupi Jalan Poros Enrekang-Toraja, membuat akses lalu lintas lumpuh total. “Akses jalan baru bisa dilalui setelah proses pembersihan longsor selama 11 jam,” jelas Arsil Bagenda, Kepala BPBD Enrekang.

Baca: Banjir Meluas di Demak, Ribuan Warga Terdampak dan Mengungsi

Di Pinrang, banjir merendam Dusun Barombong, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, mengakibatkan sekitar 120 warga terdampak. Di samping itu, bencana longsor di Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang, menghambat akses jalan dan aktivitas siswa menuju sekolah.

Sinjai juga tidak luput dari dampak banjir dan longsor, dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter di beberapa wilayah. Longsor terjadi di empat titik di Kecamatan Sinjai Tengah, menyebabkan sejumlah jalan tertutup material longsor.

Terakhir, banjir bandang di Wajo memicu lumpuhnya Jalan Poros Wajo-Palopo, di Desa Tobarakkan, Kecamatan Pitumpanua, dan merendam dua kecamatan. Antrean kendaraan bahkan mencapai 5 kilometer akibat banjir tersebut.

Bencana ini juga mengakibatkan kecelakaan mematikan di Bone, di mana seorang siswi SD tewas terseret arus banjir saat mencari uang jajannya yang terjatuh di got. Longsor juga menghantam Desa Sadar dan Desa Tapong di Kecamatan Tellulimpoe, merusak bangunan sekolah.

Dengan rentetan bencana yang melanda, BPBD dan tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi dan penanganan darurat di wilayah-wilayah yang terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!