Ekonomi & Bisnis

Jangkrik, Potensi Ekspor Tersembunyi Dari Tasikmalaya

×

Jangkrik, Potensi Ekspor Tersembunyi Dari Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KostaTV.ID, Ekbis. Di tengah hiruk pikuk Kota Tasikmalaya, kisah inspiratif datang dari Asep Supriatna. Seorang pria berusia 47 tahun ini berhasil meraup cuan dari budidaya jangkrik. Usaha yang diberi nama “Berkah Mandiri” ini, berlokasi di Kp. Ranca Kiray Kelurahan Bantarsari Bungursari ini, kini menjadi salah satu pemasok jangkrik hidup di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Asep, dengan tangan dinginnya, telah membuktikan bahwa hewan mungil ini menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa, bahkan berpotensi ekspor.

Asep Supriatna memulai bisnis ini sekitar tahun 2023, dengan modal awal yang minim: ia hanya bisa membuat empat kotak kandang jangkrik berukuran 1,2 meter x 2,4 meter. “Saya melihat potensi besar dalam budidaya jangkrik. Permintaan pasar terus meningkat, baik untuk pakan burung maupun umpan pancing” ungkap Asep. Keputusannya terbukti tepat. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, usaha ini mulai menggeliat. Kini, ia telah memiliki 28 kotak kandang jangkrik, sebuah lonjakan signifikan yang mencerminkan tingginya permintaan dan keberhasilan strategi bisnis Asep yang hanya lulusan SMA ini.

Lokasi di Kp. Ranca Kiray dipilih Asep bukan tanpa alasan. Lingkungan yang asri dan kondusif sangat mendukung budidaya jangkrik. “Jangkrik membutuhkan lingkungan yang tenang dan bersih. Dan lokasi kami sangat cocok untuk itu,” jelas Asep saat berbincang santai dengan KostaTV.ID. Selain pertimbangan lingkungan, Asep juga menekankan pada kualitas jangkrik yang dihasilkan. “Kami menerapkan metode budidaya yang ramah lingkungan dan selalu memastikan jangkrik yang kami jual berkualitas baik, kualitas baik berawal dari bibit pilihan” tambahnya. Komitmen terhadap kualitas inilah yang menjadikan Asep dipercaya oleh banyak pelanggan.

Seorang pelanggan tetap yang merupakan pemilik toko pakan burung di Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Bapak Hendra (40 tahun), menyatakan “Jangkrik dari Pak Asep itu selalu bagus, ukurannya seragam dan aktif. Burung-burung saya jadi lebih kelihatan sehat-sehat”
Hal senada juga diungkapkan pengepul jangkrik yang bertemu KostaTV.ID di lokasi “Saya sudah beberapa kali mengambil jangkrik dari Pak Asep. Kualitasnya terjaga, tidak ada jangkrik yang cacat atau mati yang banyak saat pengiriman. Ini penting bagi kami sebagai pengepul karena menjaga kepercayaan konsumen akhir,” kata Dani (30), seorang pengepul dari Ciamis.

Produk utama “Berkah Mandiri” adalah jangkrik hidup, yang dipasarkan untuk pakan burung kesayangan dan umpan pancing. Saluran penjualannya pun bervariasi, mulai dari pasar tradisional, penjualan langsung ke konsumen, hingga melayani para pengepul yang tersebar di Tasikmalaya dan sekitarnya. Diversifikasi saluran penjualan ini memastikan jangkrik dari Asep dapat menjangkau berbagai segment market.
Saat ini rata-rata produksi 30 kilogram jangkrik per kotak kandang dan penjualan mencapai sepuluh kali dalam sebulan, dengan harga jual rata-rata Rp. 35.000 per kilogram, Angka ini merupakan bukti nyata bagaimana bisnis jangkrik dapat menjadi ladang penghasilan yang menggiurkan.

Asep Supriatna optimistis dengan masa depan bisnis jangkriknya. Ia percaya bahwa dengan dukungan serius dari Pemerintah Kota Tasikmalaya dan inovasi berkelanjutan, usaha budidaya jangkrik di Tasikmalaya ini dapat berkembang lebih pesat lagi, bahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. “Jangkrik bukan hanya sekedar serangga, tapi juga sumber protein yang baik dan komoditas dengan potensi ekspor yang menggiurkan” pungkas Asep. Kisah “Jangkrik Berkah Mandiri” ini menjadi bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan visi yang jelas, peluang bisnis dapat ditemukan bahkan dari hal-hal yang seringkali dianggap remeh-temeh.

(KostaTV.ID/DS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!