Kostatv.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tugas besar kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang akan datang, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Tugas tersebut adalah menghidupkan kembali tambak-tambak terbengkalai seluas 78.000 hektare di Pulau Jawa.
Menurut Jokowi, untuk mengoperasikan kembali tambak-tambak tersebut, diperlukan investasi sekitar Rp13 triliun. Namun, nilai investasi tersebut dianggap sepadan karena bisa menyerap tenaga kerja yang besar.
“78.000 hektare itu kira-kira butuh berapa anggaran dan sudah di kalkulasi, kira-kira Rp13 triliun. Saya bilang kalau Rp13 triliun dari Banten sampai ke Jawa Timur, dari Serang sampai Banyuwangi semuanya bisa dikerjakan. Saya kira akan mengangkut tenaga kerja yang sangat gede sekali, jadi Rp13 triliun bukan uang yang banyak,” ungkap Jokowi.
Potensi keuntungan dari program ini juga cukup besar, diperkirakan mencapai Rp8,08 triliun per tahun dengan total produksi 310.000 ton per tahun.
Baca: Jumlah Dokter di Indonesia Bikin Jokowi Terkejut, Ini Faktanya
Jokowi berharap, jika program ini sukses, pemerintah selanjutnya yang dipimpin oleh Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka dan timnya dapat melanjutkan proses pengoperasian kembali tambak-tambak tersebut.
“Kita lihat ini dulu dan kalau sangat visible akan saya siapkan di APBN 2025, 2026, dan akan saya bisiki kepada pemerintahan baru, kepada Presiden terpilih agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan,” tegasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono memberikan penjelasan lebih rinci terkait rencana ini. Tahap awalnya, pemerintah akan memperluas wilayah pengguna tambak di Karawang, sebagian besar tambak tersebut merupakan milik pemerintah.
“Saya minta ke Ditjen (Perikanan Budi Daya) untuk diteruskan sampai 150 hektare di wilayah ini (Karawang), kebetulan ini adalah tanah milik negara jadi lebih mudah untuk dilakukan. Karena nanti targetnya produksi (ikan nila salin di Karawang) satu tahun 10 ribu ton,” terang Trenggono.