Gaya Hidup

Menghindari Ancaman Lonjakan Kasus Demensia dengan Gaya Hidup Sehat

×

Menghindari Ancaman Lonjakan Kasus Demensia dengan Gaya Hidup Sehat

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Kasus demensia meroket di seluruh dunia, menjadi perhatian serius bagi dunia medis dan kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia menjadi momok yang ditimbulkan oleh sejumlah penyakit yang secara perlahan menghancurkan sel-sel saraf dan merusak otak, mengakibatkan penurunan fungsi kognitif yang serius.

Dengan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, serta pengetahuan tentang kesehatan yang semakin meluas, manusia mengalami peningkatan dalam umur harapan hidup. Ini menyebabkan populasi lansia di dunia melesat dengan cepat, membawa serta meningkatnya risiko demensia bagi lebih banyak orang.

Menurut laporan terbaru sebagaimana dilansir dari laman CNBC, dengan populasi lansia yang terus tumbuh, diperkirakan jumlah penderita demensia akan melonjak mencapai 139 juta pada tahun 2050. Pada tahun 2023, lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia telah terjangkit demensia, sebuah angka yang mencengangkan.

WHO mencatat bahwa pada tahun 2050, populasi orang yang berusia 65 tahun ke atas akan meningkat dua kali lipat, mencapai 2,1 miliar. 

“Demensia, yang saat ini merupakan penyebab kematian ketujuh dan penyebab utama kecacatan serta ketergantungan pada lansia secara global, mencatat hampir 10 juta kasus baru setiap tahunnya,” ungkap WHO.

Meskipun belum ada obat untuk kondisi ini, penelitian terus dilakukan untuk mencegah dan mengelola demensia. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 2023 menyoroti upaya psikolog dan peneliti dalam menangani penyakit ini.

Walaupun usia masih menjadi faktor risiko utama demensia, sebuah laporan dari The Lancet Commission pada tahun 2020 mengidentifikasi 12 faktor risiko penyebab yang dapat dimodifikasi. 

Baca: Mengenal dan Mencegah Demensia, Penyakit yang Dialami Aktor Terkenal Bruce Willis

Faktor-faktor ini, seperti kurangnya pendidikan, hipertensi, merokok, depresi, dan polusi udara, menyumbang hingga 40% kasus demensia di seluruh dunia.

Timothy Singham, seorang Psikolog Klinis dan Dosen Senior di National University of Singapore, menegaskan bahwa apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. 

“Pentingnya gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik teratur, pola makan sehat, tidur yang cukup, serta cara yang efektif untuk mengelola stres dan emosi,” kata Timothy.

Perlindungan utama terhadap demensia meliputi faktor-faktor tersebut, bersama dengan membangun jaringan dukungan yang kuat, baik secara fisik maupun secara emosional. 

Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental juga memainkan peran penting dalam mencegah demensia, dengan Singham menekankan pentingnya aktifitas fisik dan interaksi sosial yang sehat dalam menjaga kesehatan mental.

Dengan demikian, dalam menghadapi lonjakan kasus demensia yang mengkhawatirkan, pencegahan dan manajemen risiko menjadi kunci dalam memerangi penyakit yang merampas ingatan dan identitas ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!