Peristiwa

BMKG Ungkap Alasan di Balik Gelombang Panas di Indonesia

×

BMKG Ungkap Alasan di Balik Gelombang Panas di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkapkan penyebab dari gelombang panas yang beberapa pekan terakhir melanda Indonesia. 

Meskipun suhu maksimum harian mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat, secara umum suhu tertinggi masih berada pada kisaran 34 – 36 derajat celcius di beberapa lokasi.

Menurut BMKG, gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi. Pertama, secara karakteristik fenomena, gelombang panas terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga tinggi, baik di belahan bumi bagian utara maupun selatan. 

Selain itu, gelombang panas seringkali terjadi di wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan luas.

Kedua, secara indikator statistik suhu kejadian, gelombang panas didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa, berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih, sesuai dengan batasan Badan Meteorologi Dunia (WMO). 

Baca: Gelombang Panas Melanda Asia, Bagaimana dengan Indonesia?

Untuk dikategorikan sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian yang melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

Meskipun demikian, BMKG menjelaskan bahwa fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia belakangan tidak termasuk dalam kategori gelombang panas. Suhu panas yang terjadi merupakan akibat dari gerak semu matahari yang merupakan siklus biasa dan terjadi setiap tahun. 

Secara statistik, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celcius hanya terjadi satu hari di stasiun BMKG di Ciputat pada tanggal 17 April 2023. 

Saat ini, suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat celcius di beberapa lokasi, yang masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!