Kostatv.id – Keputusan mengejutkan datang dari PT Sepatu Bata Tbk (BATA) yang harus menyetop operasi pabriknya di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Dampaknya, 233 pekerja harus menerima kenyataan pahit berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Hal ini menjadi bagian dari fenomena kelam yang terus melanda sektor padat karya di Jawa Barat. Firman Desa, Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat, mengakui hal ini dalam wawancara dengan Evening Up CNBC Indonesia.
Firman menjelaskan bahwa banyak pabrik sektor padat karya di Jawa Barat tutup dalam beberapa tahun terakhir. “Sejak tahun 2023, banyak pabrik telah merelokasi usahanya, meninggalkan daerah seperti Karawang dan beralih ke tempat lain seperti Jawa Tengah,” jelasnya.
Tren penutupan pabrik ini semakin terlihat pasca-pandemi Covid-19, di mana banyak pabrik melakukan efisiensi operasionalnya. Sebagai contoh, PT Hung-A Indonesia, pabrik ban di Cikarang, Jawa Barat, tutup pada awal Februari 2024, mempengaruhi 1.500 karyawan.
Baca: Pabrik Sepatu BATA di Purwakarta Tutup, 233 Pekerja Terkena PHK
Bukan hanya PT BATA, sejumlah pabrik ‘raksasa’ lainnya juga telah tutup di Jawa Barat dalam kurun waktu setahun terakhir (2023-2024). Berikut adalah beberapa di antaranya:
– PT Dean Shoes di Karawang: 3.500 pekerja terkena PHK
– PT Besco Indonesia di Karawang: 4.000 pekerja terkena PHK
– PT Eins Trend di Purwakarta: 4.000 pekerja terkena PHK
– PT Matindo Wolrd di Sukabumi: 1.800 pekerja terkena PHK
– PT Simmone Accessary di Bogor: 1.000 pekerja terkena PHK
– PT Wiska Sumedang di Sumedang: Sekitar 700 pekerja terkena PHK
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa angka PHK di Jawa Barat pada tahun 2024 (Januari-Maret) mencapai 2.650 pekerja. Provinsi ini menjadi salah satu penyumbang angka PHK tertinggi setelah DKI Jakarta dan Jawa Tengah.