Sosial

Kemenkes RI Bentuk Tim Sanitasi untuk Jaga Kesehatan Jemaah Haji

×

Kemenkes RI Bentuk Tim Sanitasi untuk Jaga Kesehatan Jemaah Haji

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Kementerian Kesehatan telah menginisiasi pembentukan Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jemaah haji dalam musim haji tahun ini. 

Tim ini bertugas memverifikasi kondisi pemondokan agar layak huni serta memastikan makanan yang disediakan memenuhi standar kesehatan yang ketat.

Ketua Bidang Kesehatan Haji, Indro Murwoko, melalui pernyataan resminya pada Jumat (17/5/2024), menjelaskan bahwa Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan bertanggung jawab atas Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terhadap fasilitas pemondokan dan katering yang disediakan untuk jemaah haji. 

Tujuan utama dari IKL adalah untuk mencegah penyakit yang dapat disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat.

“Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati langsung kondisi lingkungan, termasuk suhu, udara, pencahayaan, kebersihan, dan pengelolaan limbah. Jika ditemukan ketidaksesuaian dengan standar, hal tersebut akan dilaporkan kepada pihak penyelenggara haji untuk evaluasi lebih lanjut,” jelas Indro.

Indro menegaskan bahwa hingga saat ini, pemondokan yang disediakan untuk jemaah haji terlihat nyaman, dengan jarak yang ideal dari hotel ke Masjid Nabawi. Selain itu, pengawasan terhadap makanan jemaah haji juga dipastikan ketat.

Baca: InJourney Airports Siapkan 13 Bandara untuk Angkutan Haji 2024

“Tim akan melakukan uji organoleptik setiap hari terhadap contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji. Ini meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna, untuk mendeteksi risiko kerusakan makanan sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji,” tegasnya.

Penanggung jawab Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan, Roedy, menambahkan bahwa seringkali pengantaran makanan terhambat oleh padatnya aktivitas di Madinah. Akibatnya, makanan tiba di pemondokan dengan keterlambatan, mengakibatkan perubahan rasa dan tekstur.

“Katering harus mengantisipasi hal ini dengan datang tepat waktu. Pengawasan tidak hanya pada makanan, tetapi juga pada proses penyediaan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi makanan,” kata Roedy.

IKL dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengantaran makanan kepada jemaah haji. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh proses sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan.

“Dalam konteks ini, kebersihan, keamanan bahan makanan, dan waktu pengantaran sangat penting. Pengawasan dilakukan dari awal proses hingga saat makanan diterima oleh jemaah haji,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!