Kostatv.id – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung menjadi salah satu proyek ambisius yang tengah digalakkan pemerintah. Setelah sukses dengan PLTS Terapung Cirata, yang disebut sebagai PLTS terbesar ketiga di dunia, pemerintah kini menargetkan beberapa daerah lainnya.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi PLTS terapung di 295 lokasi dengan total kapasitas 89,36 GW. Dari total tersebut, 74,67 GW berada di 36 danau dan 14,7 GW di 259 bendungan.
Dalam perkembangan terbaru, PT Indo Energi Masa Depan (INERMAN) dan Shanghai Electric Power Transmission and Distribution Engineering Co., Ltd (Shanghai Electric) menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan PLTS di Indonesia pada Rabu (15/5/2024) di Hotel Mulia Senayan. Kedua mitra ini berencana membangun PLTS di berbagai wilayah Indonesia dengan kapasitas lebih dari 2.000 Megawatt (MW).
“Kami berkomitmen untuk menjalankan proyek PLTS Terapung di beberapa wilayah. Salah satu yang terbesar berlokasi di Cilamaya dan Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 2.000 MW,” jelas Krisman Simorangkir, Presiden Direktur INERMAN, dalam siaran persnya.
Ia menambahkan bahwa PLTS Terapung di Cimalaya akan menghasilkan energi yang cukup untuk menerangi 40-60 ribu rumah tangga.
Selain Jawa Barat, PLTS terapung juga akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan kapasitas sekitar 80 MW. Proyek lainnya mencakup pembangunan PLTS Terapung berkapasitas 340 MW di Banten, serta proyek-proyek di Danau Toba, Bali, dan daerah lainnya.
Baca: PLTS Terapung Cirata: Inovasi Megaproject untuk Masa Depan Indonesia
Pembangunan PLTS ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT PLN, kementerian terkait, serta Kedutaan Besar Indonesia dan Tiongkok. Kerja sama antara PT INERMAN dan Shanghai Electric merupakan langkah strategis untuk memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa potensi EBT di Indonesia mencapai 3.686 GigaWatt, dengan potensi energi surya mencakup hampir 90 persen.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan luas perairan 2/3 dari total luas daratannya serta beriklim tropis, memiliki potensi besar untuk mengembangkan EBT melalui PLTS Terapung.
Model PLTS ini diletakkan mengapung di atas air, seperti danau, waduk, dan laut, dan memiliki berbagai kelebihan, termasuk tidak membutuhkan lahan yang lebih mahal, mengurangi penguapan air, menghambat pertumbuhan gulma, serta menciptakan sistem pendinginan yang meningkatkan efisiensi listrik.
Kolaborasi antara INERMAN dan Shanghai Electric diharapkan dapat mendorong dan mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara dengan energi hijau terdepan di dunia.