Kostatv.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menekankan pentingnya menjaga ekosistem danau dalam panel World Water Forum Ke-10 di Bali.
Dalam pidato yang dibacakan oleh Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Menteri LHK Siti Nurbaya menyebut forum ini sebagai momentum penting untuk berbagi pemikiran dan mengangkat isu krusial dalam upaya menyelamatkan ekosistem danau yang rentan terhadap tekanan lingkungan.
“Danau, baik alami maupun buatan, menyediakan 87 persen dari air tawar di permukaan bumi dan merupakan sumber signifikan bagi layanan ekosistem, termasuk penyediaan air untuk konsumsi manusia, kesehatan, pangan, dan energi terbarukan,” ujar Alue Dohong, mengutip Menteri Siti, dalam High-Level Panel World Water Forum Ke-10 di Bali.
Menteri Siti mengingatkan bahwa danau juga memainkan peran penting dalam siklus makanan, pemurnian air, iklim, keanekaragaman hayati, serta mendukung kegiatan rekreasi dan tradisional.
Ia menyoroti pentingnya menjaga kesehatan ekosistem danau untuk mengatasi ancaman bencana terkait air, perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Hal ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, terutama Tujuan 6 yang fokus pada ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Baca: Deklarasi Tingkat Menteri di WWF ke-10 Hasilkan Diplomatic Victory
“Tujuan 6 belum berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pada 2030, dengan volume danau air tawar dilaporkan menurun hingga setengahnya. Lebih dari setengah danau terbesar di dunia mengalami penyusutan akibat tekanan penggunaan air dan cekungan yang berlebihan serta krisis iklim,” tegasnya.
Untuk menghadapi tantangan ini, berbagai negara, termasuk Indonesia, telah memulai gerakan nasional sejak 2009 untuk menyelamatkan ekosistem danau, dengan kebijakan, pedoman, dan rencana aksi untuk menyelamatkan danau-danau prioritas.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas adopsi Resolusi UNEA 5/4 tentang Manajemen Danau Berkelanjutan pada 2 Maret 2022, yang menjadi tonggak penting dalam manajemen danau secara global.
Ia menekankan bahwa manajemen danau yang berkelanjutan harus menjadi komponen integral dalam menyeimbangkan perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi. “Manajemen danau berkelanjutan harus menjadi bagian penting dari keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi,” katanya.
Menteri Siti turut mengajak semua pihak untuk mengembangkan komitmen konkret dalam tindakan kolaboratif untuk manajemen danau berkelanjutan, dengan menetapkan target dan indikator yang disepakati untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan implementasi tindakan kolaboratif.