Pendidikan

KPAI: Candaan Anak SMP Soal Palestina Jadi Peringatan Pendidikan Karakter

×

KPAI: Candaan Anak SMP Soal Palestina Jadi Peringatan Pendidikan Karakter

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, mengangkat pentingnya kasus candaan terkait konflik di Palestina oleh lima anak SMP sebagai cerminan bagi pendidikan karakter di Indonesia.

Menurut Maryati, insiden ini seharusnya menjadi evaluasi bersama terhadap pendidikan karakter anak, yang menurutnya belum berjalan optimal meskipun telah ada upaya seperti kurikulum Merdeka Belajar dan pembelajaran nilai Pancasila.

“Kasus ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter belum cukup hanya di atas kertas, tapi harus tercermin dalam sikap baik yang diterapkan dan diinternalisasi oleh anak-anak,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Tempo pada Rabu, 12 Juni 2024.

Video candaan yang viral menampilkan empat anak sedang makan di restoran cepat saji, sementara salah satu di antara mereka mengaitkan makanan yang mereka santap dengan daging dan darah anak-anak Palestina. 

Baca: Kontroversi Felicya Angelista Terkait Perang Israel-Palestina, Berujung Seruan Boikot Produk Scarlett

Maryati mengingatkan bahwa anak-anak di era digital perlu bijak menggunakan media sosial dan memahami dampak dari tindakan mereka.

Pendidikan karakter, menurutnya, adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar. Maryati mencontohkan pentingnya masyarakat untuk memberikan informasi yang seimbang kepada anak-anak mengenai isu global seperti dukungan Indonesia terhadap Palestina.

Dalam menanggapi kasus ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggelar pembinaan karakter dan peningkatan wawasan kebangsaan bagi siswa, orang tua, dan sekolah terkait nilai-nilai moral dan patriotisme.

Salah satu dari lima anak yang terlibat dalam video tersebut, yang diketahui sebagai siswa SMP 216 Jakarta, telah mendapat teguran dari pihak sekolah dan akan mengikuti program pembinaan. Kelima anak tersebut juga telah meminta maaf secara publik atas perilaku mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!