Kostatv.id – Pencurian aset berupa kabel dan besi di Rusun Marunda, Jakarta Utara, menggegerkan setelah terungkap bahwa pelakunya adalah petugas sendiri. Ketujuh pekerja, termasuk lima petugas sekuriti dan dua petugas kebersihan, tertangkap tangan dalam aksi kejahatan mereka.
Kejadian tersebut terjadi ketika seorang petugas pengelola melintas di depan kluster C dan mendengar suara mencurigakan dari tembok yang dibobol. Tanpa ragu, mereka segera menangkap ketujuh pelaku dan membawanya ke pos sekuriti.
Uye Yayat, mantan Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, mengungkapkan bahwa ketujuh pekerja tersebut langsung dijatuhi hukuman berupa pemecatan atau tidak diperpanjangnya status PJLP mereka.
Meskipun terbukti melakukan tindakan kriminal, mereka tidak dilaporkan ke polisi karena pertimbangan terhadap nasib keluarga mereka. “Selain pegawai rusun, beberapa warga juga terlibat dalam pencurian aset hunian di Klaster C,” katanya.
Baca: KPK Sita Aset Mantan Bupati Kukar, Rita Widyasari dalam Kasus TPPU
Para petugas keamanan belum berhasil menangkap tangan warga tersebut karena keterbatasan personel untuk menjaga seluruh area Rusunawa Marunda.
Pencurian ini diduga dilakukan oleh pengepul besi yang mengambil kesempatan saat kluster C sudah tidak berpenghuni. Mereka mengambil besi dari pagar dan unit-unit hunian, meninggalkan area tersebut kosong dan terlantar.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya pengawasan, sehingga pencuri merasa aman untuk beraksi tanpa ada yang menyadari keberadaan mereka. Uye memperkirakan bahwa pencurian terjadi setelah besi-besi di dalam kluster C habis diambil oleh para pengepul.
Pihak berwenang berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dengan meningkatkan pengawasan dan keamanan di Rusun Marunda.
