Ekonomi & Bisnis

PT Freeport Indonesia Resmikan Smelter Tembaga Baru di Gresik

×

PT Freeport Indonesia Resmikan Smelter Tembaga Baru di Gresik

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) meresmikan operasi smelter tembaga baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, dalam sebuah acara yang dihadiri oleh pejabat tinggi pemerintah dan tokoh penting industri.

Acara peresmian yang berlangsung di area Tangki Asam Sulfat ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. 

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine yang menandai dimulainya operasi smelter, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Hadir juga Pj. Gubernur Jawa Timur yang diwakili Pj. Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Smelter baru PTFI memiliki kapasitas produksi 1,7 juta ton untuk memurnikan konsentrat tembaga. Selain menghasilkan katoda tembaga, smelter ini juga menghasilkan lumpur anoda yang kemudian dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas, perak, dan Platinum Group Metals (PGM).

Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI, menjelaskan bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung kebijakan hilirisasi mineral tembaga di Indonesia.

Baca: PT Freeport Indonesia Targetkan Smelter Tembaga Gresik Beroperasi Juni 2024

“Dalam konteks global, tembaga menjadi krusial dalam transisi energi dan pertumbuhan industri, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik” ujarnya.

Dibangun selama 30 bulan sesuai dengan perjanjian Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), smelter ini telah beroperasi sejak Agustus 2024 dan diharapkan mencapai kapasitas penuh pada Desember 2024. 

Investasi PTFI untuk proyek ini mencapai 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun, mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pembangunan industri hilir di Indonesia.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyambut baik operasional smelter ini sebagai tonggak penting dalam hilirisasi mineral di Indonesia. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menekankan pentingnya smelter ini dalam memberikan nilai tambah tambang di dalam negeri.

Dengan dimulainya operasi smelter ini, diharapkan akan memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian nasional, melalui peningkatan nilai tambah hasil tambang yang dapat dinikmati secara lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!