Sosial

Bansos Beras dan Subsidi Pupuk Dilanjutkan Hingga Akhir 2024

×

Bansos Beras dan Subsidi Pupuk Dilanjutkan Hingga Akhir 2024

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan rencana pemerintah terkait belanja negara yang akan dilanjutkan pada semester kedua tahun 2024. 

Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan belanja sosial (bansos) dan subsidi, sebagai respons terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk lonjakan harga global.

Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah akan melanjutkan program bansos beras 10 kilogram, yang sebelumnya telah diberikan sejak akhir tahun 2023 hingga Maret 2024, kemudian diperpanjang hingga Juni 2024. 

Tambahan ini akan disertai dengan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang selama tiga bulan ke depan, dengan total biaya mencapai Rp11 triliun.

“Program ini penting untuk merespons lonjakan harga beras global yang mempengaruhi ketersediaan dan harga di dalam negeri,” ujar Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan subsidi pupuk dengan nilai mencapai Rp24 triliun hingga akhir tahun. Ada juga alokasi tambahan untuk perpanjangan fasilitas pajak dalam rangka penjualan rumah tapa dan satuan rumah susun, yang akan ditanggung pemerintah sebesar Rp500 miliar.

Baca: Sri Mulyani Ungkap Sumber Dana Bantuan Presiden untuk Bansos

Sri Mulyani juga menyoroti alokasi belanja dari pinjaman luar negeri dan dalam negeri yang direncanakan mencapai Rp105,9 triliun. 

Di samping itu, untuk mendukung pelaksanaan Pilkada 2024, pemerintah akan memberikan hibah sebesar Rp32,3 triliun kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang bersumber dari dana hibah dari pemerintah daerah.

Secara keseluruhan, belanja negara hingga akhir 2024 diproyeksikan mencapai Rp3.412,2 triliun, melebihi target dalam APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun. Meskipun demikian, pendapatan negara diproyeksikan tetap sesuai dengan target APBN sebesar Rp2.802,5 triliun.

“Dengan kondisi ini, defisit APBN 2024 diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 609,7 triliun atau setara 2,7% dari produk domestik bruto (PDB),” tambahnya.

Untuk menutup defisit yang meningkat, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah akan menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari tahun 2022-2023 sebesar Rp100 triliun. 

Hal ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan penerbitan utang baru berupa Surat Berharga Negara (SBN), yang diperkirakan turun sebesar Rp214 triliun. “Dengan demikian, meskipun defisit naik, kita tetap berupaya menjaga stabilitas fiskal dengan penggunaan SAL yang tepat waktu,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!