Kostatv.id – Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology, masyarakat Indonesia diperkirakan mengonsumsi mikroplastik sekitar 15 gram setiap bulan. Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina juga termasuk dalam daftar tertinggi konsumsi mikroplastik.
Lantas, dari mana asal mikroplastik yang masuk ke tubuh kita? Berikut adalah beberapa produk utama yang harus dihindari untuk mengurangi paparan mikroplastik, sebagaimana dilaporkan oleh Euro News:
1. Gelas Kertas
Gelas kertas untuk minuman panas dapat melepaskan bahan kimia berbahaya seperti fluorida dan klorida. Penelitian 2021 dalam Journal of Hazardous Materials menyarankan penggunaan tempat minum kedap udara dan tahan karat untuk mengurangi paparan mikroplastik.
2. Teh Celup
Kantong teh, baik plastik maupun kertas, dapat mengandung mikroplastik. Studi 2023 oleh Dow University of Health Sciences menunjukkan bahwa satu cangkir teh dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik. Menggunakan teko besi atau saringan logam adalah alternatif yang lebih baik.
3. Wadah Es Batu Plastik
Wadah es batu plastik bisa mencemari air dengan mikroplastik saat membeku. Pilihan ramah lingkungan seperti wadah es batu baja tahan karat atau silikon dianggap lebih sehat.
Baca: Produk Mamin Indonesia Memukau Pengunjung di Summer Fancy Food Show 2024
4. Wadah Makanan yang Dapat Dipanaskan dengan Microwave
Plastik yang diberi label ‘aman untuk microwave’ dapat melepaskan mikroplastik ke dalam makanan saat dipanaskan.
Studi 2023 dari Universitas Nebraska-Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi kemasan plastik. Hindari produk dengan bahan kimia seperti ftalat dan bisfenol.
5. Talenan Plastik
Talenan plastik dapat memindahkan mikroplastik ke makanan. Penelitian American Chemical Society menunjukkan paparan hingga 79,4 juta mikroplastik per tahun dari talenan plastik. Talenan kaca atau yang terbuat dari serat kertas merupakan alternatif yang lebih aman.
Mengurangi paparan mikroplastik memerlukan kesadaran dan perubahan dalam pilihan produk sehari-hari. Mengadopsi alternatif yang lebih ramah lingkungan dapat membantu melindungi kesehatan kita dan lingkungan.