Politik

Tren Ketum Partai Mundur, Dari Yusril hingga Airlangga

×

Tren Ketum Partai Mundur, Dari Yusril hingga Airlangga

Sebarkan artikel ini

Kostatv.id – Airlangga Hartarto menjadi sorotan setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024. 

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, meski ia bukan ketum partai pertama yang mundur. Sebelumnya, pada Mei 2024, Yusril Ihza Mahendra juga mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).

Fenomena pengunduran diri ketua umum partai ini menunjukkan dinamika yang kian kompleks dalam dunia politik Indonesia. Berikut adalah beberapa ketua umum partai yang pernah mundur dari jabatannya:

1. Anas Urbaningrum – Partai Demokrat

Setelah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat pada 23 Februari 2013. 

Pengumuman itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta. Anas terlibat dalam proyek senilai Rp2,5 triliun, dengan dugaan menerima hadiah atau janji terkait proyek tersebut.

2. Giring Ganesha – Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Giring Ganesha mundur sebagai Ketua Umum PSI pada Agustus 2023, menyatakan bahwa saatnya anak muda lainnya untuk tampil dan berjuang dalam politik. 

Giring, yang berusia 40 tahun saat itu, digantikan oleh Kaesang Pangarep pada September 2023. Giring kemudian diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, sementara Kaesang segera melanjutkan estafet kepemimpinan partai.

Baca: Golkar Bantah Mundurnya Airlangga Terkait Kasus Korupsi

3. Yusril Ihza Mahendra – Partai Bulan Bintang (PBB)

Setelah memimpin PBB sejak 1998, Yusril Ihza Mahendra mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum PBB pada Mei 2024. Dalam Musyawarah Dewan Partai, Fahri Bachmid terpilih sebagai penjabat ketua umum yang baru. 

Yusril menjelaskan bahwa keputusannya didasari oleh keinginan untuk regenerasi kepemimpinan, meskipun ia tetap berencana aktif dalam dunia politik tanpa terikat pada satu partai tertentu.

4. Airlangga Hartarto – Partai Golkar

Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 10 Agustus 2024, sebuah keputusan yang dikatakannya untuk menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto. 

Langkah ini diambil meskipun posisinya sudah digoyang sejak 2023. Airlangga juga menyatakan niatnya untuk maju kembali dalam Musyawarah Nasional Golkar pada Desember mendatang.

5. Skenario Pasca Airlangga

Pasca pengunduran diri Airlangga, Partai Golkar menghadapi beberapa skenario. Salah satunya adalah penunjukan Agus Gumiwang sebagai pelaksana tugas Ketua Umum, sambil mempersiapkan Munaslub yang dijadwalkan pada akhir Agustus 2024. 

Nama Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Airlangga, dengan rumor bahwa langkahnya didukung oleh Presiden Jokowi. 

Pengunduran diri ketua umum partai besar ini menandakan perubahan signifikan dalam lanskap politik Indonesia, sekaligus menyoroti pentingnya stabilitas dan regenerasi dalam kepemimpinan partai politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!