Kostatv.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan rincian penggunaan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam RAPBN 2025. Anggaran besar ini tidak hanya untuk membeli bahan makanan, tetapi juga mencakup belanja modal seperti peralatan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Suminto, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan dialokasikan untuk berbagai keperluan, termasuk penyediaan bahan makanan serta belanja modal atau capital expenditure (capex) seperti pembelian peralatan.
“Tentu anggaran ini mencakup kebutuhan bahan-bahan untuk makan bergizi gratis, tetapi juga memerlukan capex untuk peralatan dan sebagainya,” ujar Suminto dalam keterangannya, Selasa (20/8/2024).
Suminto menambahkan bahwa rincian lebih mendalam terkait pengeluaran anggaran MBG akan dibahas lebih lanjut dengan DPR. “Untuk rincian teknisnya, kami akan melakukan pembahasan lanjutan,” imbuhnya.
Baca: Gibran Rakabuming Raka Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Sentul
Program MBG, yang merupakan salah satu prioritas Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diharapkan memiliki dampak luas tidak hanya dalam meningkatkan gizi anak, tetapi juga dalam memberdayakan UMKM dan mendorong perekonomian masyarakat kecil di daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menekankan bahwa MBG dirancang untuk meningkatkan gizi anak serta mendukung ekonomi lokal, dengan anggaran Rp71 triliun yang juga termasuk Rp20,3 triliun untuk capex.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfo juga mengungkapkan bahwa tahap awal pelaksanaan MBG akan menargetkan 20 juta penerima di 5.000 unit pelayanan.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa anggaran Rp71 triliun mencakup seluruh operasional lembaganya, termasuk gaji pegawai. “Pokoknya anggarannya Rp71 triliun dulu,” kata Dadan usai pelantikannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).