Politik

Dua Jam di Kertanegara, Pertemuan Prabowo-Jokowi Picu Spekulasi Politik

×

Dua Jam di Kertanegara, Pertemuan Prabowo-Jokowi Picu Spekulasi Politik

Sebarkan artikel ini
Dua Jam di Kertanegara, Pertemuan Prabowo-Jokowi Picu Spekulasi Politik
Doc. Foto: Herald ID

KOSTATV.ID – JAKARTA – Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) lalu, memantik beragam spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik.

Selama hampir dua jam, keduanya berbincang dalam pertemuan tertutup tanpa keterangan resmi dari pihak Istana maupun Kementerian Sekretariat Negara.

Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, membenarkan adanya pertemuan itu. “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” ujar Syarif.

Pertemuan berlangsung sejak pukul 13.00 hingga menjelang pukul 15.00 WIB. Namun, Syarif tidak menjelaskan topik yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Minimnya informasi membuat ruang spekulasi semakin terbuka.

Spekulasi Politik dan Motif Pertemuan

Peneliti senior politik BRIN, Lili Romli, menilai tidak adanya keterangan resmi memicu berbagai tafsir publik mengenai motif pertemuan dua tokoh tersebut.

“Kita hanya bisa berspekulasi karena tidak ada konfirmasi pers yang menjelaskan isi dari pertemuan itu,” kata Lili sebagaimana dilansir dari laman Kompascom, Minggu (5/10/2025).

Menurut Lili, dikarenakan Jokowi yang datang berkunjung, maka besar kemungkinan pertemuan itu berkaitan dengan kepentingan politik tertentu.

Ia menyebut setidaknya ada empat kemungkinan motif di balik pertemuan tersebut mulai dari struktur PSI karena mengingat Prabowo hadir dalam kongres partai itu beberapa waktu lalu. Kemudian gempuran politik terhadap Jokowi dan keluarganya, mulai dari isu ijazah hingga wacana pemakzulan.

Lalu, perombakan kabinet, termasuk posisi sejumlah tokoh dekat Jokowi yang digeser, hingga dukungan terhadap wacana dua periode pemerintahan Prabowo–Gibran sampai 2029. “Dampak politiknya bergantung pada bagaimana publik menafsirkan pertemuan ini,” ujar Lili.

Baca: Momen Prabowo Makan Bakmi Bareng Jokowi dan Gibran di Solo

Silaturahmi Dua Pemimpin

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan sedikit gambaran mengenai isi pertemuan itu. Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan ajang silaturahmi dua pemimpin.

“Yang pertama memang silaturahmi antara Presiden ke-7 dan Presiden ke-8. Banyak hal yang dibicarakan, terutama soal kebangsaan,” kata Prasetyo di Monas, Minggu (5/10/2025).

Prasetyo menyebut, kebetulan Jokowi sedang berada di Jakarta, sehingga keduanya sepakat bertemu untuk makan siang bersama. “Kalau Pak Prabowo ke Jawa Tengah, beliau yang sowan ke Pak Jokowi. Kali ini kebetulan waktunya pas di Jakarta,” ujarnya.

Menurutnya, pembicaraan juga mencakup sejumlah isu strategis pemerintahan dan arah kebijakan nasional. “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberi masukan ke depan sebaiknya seperti apa,” imbuhnya.

Pertemuan Lanjutan dan Isyarat Keakraban

Pertemuan di Kertanegara menjadi momen tatap muka pertama keduanya setelah HUT ke-80 RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2025. Sebelumnya, pada Juli lalu, Prabowo juga sempat berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah, sebelum menghadiri Kongres PSI.

Keduanya bahkan makan malam bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di warung bakmi. Meski berlangsung tertutup, pertemuan di Kertanegara kembali memperlihatkan keakraban dua tokoh yang pernah bersaing dalam dua pemilihan presiden.

Bagi sebagian pihak, silaturahmi itu bisa dibaca sebagai sinyal politik baru di awal pemerintahan Prabowo–Gibran. Namun bagi yang lain, ia sekadar pertemuan dua pemimpin yang kini berada di halaman sejarah yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!