Kostatv.id – Tasikmalaya – Anggota DPR RI menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ajang Islamic Talent Show (ITS) yang digelar di SMAN 3 Tasikmalaya.
Ia menilai, kegiatan perlombaan bernuansa religius seperti ini sudah mulai langka, padahal sangat penting untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Islamic Talent Show ini. Jarang sekali ada perlombaan yang mengangkat nilai-nilai religius seperti kaligrafi, tahfidz Al-Qur’an, dan pidato. Apalagi ini diadakan di sekolah negeri, saya cukup terkejut sekaligus bangga,” ujarnya. Rabu (17/09/2025).
Menurutnya, kegiatan keagamaan semacam ini sangat positif, terlebih di tengah maraknya keterlibatan anak-anak dalam berbagai perilaku menyimpang seperti narkoba, perundungan (bullying), hingga kekerasan verbal di media sosial.
“Sekarang anak-anak bukan hanya mengalami perundungan secara fisik, tapi juga secara visual di media sosial. Migrasi mental anak-anak ke dunia digital ini deras sekali,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung bahwa pasca sejumlah kasus yang terjadi pada Agustus lalu, mulai muncul kesadaran bersama dari berbagai pihak—mulai dari pengguna media sosial, masyarakat umum, hingga kalangan legislatif—untuk memperbaiki ekosistem digital agar lebih sehat dan aman bagi anak.
“Sebenarnya masalah ini sudah berlangsung lima hingga sepuluh tahun terakhir, tapi fenomenanya semakin terasa dalam tiga tahun terakhir, sejak maraknya platform seperti TikTok, Instagram Live, dan Facebook Live. Banyak konten yang viral meski tidak mendidik, sementara para influencer atau konten kreator bebas melakukan siaran langsung tanpa batasan,” katanya.
Melalui pemberitaan ini, ia juga meminta dukungan publik terhadap rencananya mendorong regulasi di Komisi I DPR RI terkait penertiban akun-akun anonim di media sosial.
“Ini hanya pemantik saja, tapi saya ingin ada aturan yang lebih tegas. Banyak akun anonim yang tidak jelas identitasnya bebas menghina atau mengkritik orang lain. Kalau seorang influencer menyerang seseorang menggunakan akun palsu, publik tak tahu siapa dia. Seharusnya ada aturan agar aparat siber bisa melacak identitas mereka dengan mudah,” tegasnya.
Ia menambahkan, tanpa upaya serius memperbaiki ekosistem digital, generasi muda akan semakin terpapar konten negatif.
“Kalau tidak diperbaiki dari sekarang, kerusakannya bisa sangat parah. Karena itu, kegiatan positif seperti Islamic Talent Show ini harus terus didukung, sekaligus diiringi dengan penguatan literasi digital dan perlindungan bagi anak-anak dari konten merusak,” pungkasnya. (***)