Kostatv.id – Tasikmalaya – Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, menyoroti persoalan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai jauh dari harapan.
Ketua Umum PC PMII Kota Tasikmalaya, Ardiana Nugraha, S.Sos., menyatakan bahwa program MBG yang seharusnya menjadi wujud komitmen negara dalam memenuhi hak dasar anak justru dipenuhi banyak masalah di lapangan.
“Distribusi tidak merata, kualitas makanan sering tidak sesuai standar, bahkan ada sekolah yang terabaikan. Ini membahayakan kesehatan anak-anak dan mengkhianati tujuan utama program,” tegas Ardiana. Kamis (25/09/2025)
PMII menilai lemahnya pengawasan menjadi penyebab utama carut-marutnya pelaksanaan MBG. Pekerja lapangan kerap mendapat perlakuan tidak adil, termasuk pemotongan gaji. Sementara itu, pelibatan UMKM lokal minim, padahal bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat sekaligus mendukung rantai pasok pangan.
Dalam aksinya, PMII Kota Tasikmalaya menyampaikan 11 tuntutan pokok, di antaranya:
– Distribusi MBG tidak mengganggu proses belajar di sekolah.
– Menu gizi seimbang sesuai standar Kementerian Kesehatan.
– Makanan harus higienis dan memenuhi standar gizi.
– Tidak ada pemotongan gaji karyawan program.
– Pemerataan distribusi MBG di seluruh sekolah Kota Tasikmalaya.
– Prioritas pelibatan UMKM, petani, dan pelaku usaha lokal.
– Transparansi dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan program.
– Penegakan hukum atas penyalahgunaan dana MBG.
“Program ini menggunakan uang rakyat, maka harus transparan, adil, dan berpihak pada masyarakat kecil, bukan menjadi ladang proyek segelintir pihak,” tambah Ardiana.
Aksi tersebut menjadi bentuk desakan agar DPRD dan Pemkot Tasikmalaya lebih serius mengawasi serta memperbaiki tata kelola program MBG demi kepentingan generasi penerus bangsa. (Gal)