Peristiwa

Hari Santri Nasional, Cak Imin Sentil Minimnya Perhatian Pemerintah ke Pesantren

×

Hari Santri Nasional, Cak Imin Sentil Minimnya Perhatian Pemerintah ke Pesantren

Sebarkan artikel ini
Hari Santri Nasional, Cak Imin Sentil Minimnya Perhatian Pemerintah ke Pesantren
Doc. Foto: Viva

KOSTATV.ID – TAPANULI TENGAH – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyoroti masih banyaknya pondok pesantren (ponpes) di Indonesia yang menghadapi keterbatasan anggaran dalam pembangunan dan pengelolaan fasilitas.

“Banyak pesantren yang menghadapi keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan sering dilakukan tanpa persiapan teknis memadai,” ujar Cak Imin dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Tapanuli Tengah, Selasa (21/10/2025).

Menurut Cak Imin, selama satu dekade terakhir perhatian pemerintah terhadap kondisi fisik pesantren belum memadai. “Sepuluh tahun terakhir saya melihat tidak ada perhatian serius terhadap hal itu,” katanya.

Cak Imin menegaskan, refleksi Hari Santri Nasional menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat dukungan terhadap keberlanjutan pesantren, terutama dalam aspek keamanan dan kelayakan bangunan.

Menanggapi pertanyaan soal ziarahnya ke Barus, Cak Imin mengatakan kegiatan itu juga menjadi ajang perenungan atas tragedi robohnya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo beberapa waktu lalu. “Peristiwa itu menyadarkan kita semua, khususnya Pak Presiden dan pemerintah, bahwa negara tidak boleh absen dari ruang-ruang belajar santri,” ujarnya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa tersebut. Cak Imin menilai, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah penting untuk memastikan ruang belajar para santri aman dan layak.

Baca: Cak Imin Ungkap Pesan Presiden Prabowo untuk Kabinet Merah Putih

“Prinsipnya, pemerintah pusat dan daerah harus bersama menjaga ruang belajar yang aman, nyaman, dan selamat bagi anak-anak kita, bukan hanya di pesantren, tapi juga di sekolah dan tempat ibadah,” kata dia.

Cak Imin menekankan pentingnya penerapan kaidah konstruksi yang ilmiah dan teknis dalam pembangunan lembaga pendidikan keagamaan. “Kita harus pastikan semuanya menggunakan kaidah konstruksi yang ilmiah dan teknis,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah juga diminta proaktif dalam pengawasan terhadap bangunan pendidikan. “Menteri PU sudah menyiapkan langkah cepat agar tidak ada lagi korban, terutama di lingkungan santri dan siswa,” tuturnya.

Dengan mengusung tema “Memasuki Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri Nasional 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. “Artinya, setiap kekuatan santri harus siap unggul dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia,” ujar Cak Imin.

Ia menegaskan, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat menghadirkan negara di tengah masyarakat serta memperkuat peran santri dalam pembangunan bangsa. “Presiden Prabowo menunjukkan tekad kuat bahwa negara harus hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!